05 September 2013

Dirikan Sekolah Ramah-tamah, untuk Masa Depan Lebih Baik


Sampai sekarang saya tidak pernah lupa dan melupakan, apa yang diajarkan guru saya ketika saya masih duduk di sekolah dasar. Guru saya telah mengajarkan bahwa bangsa Indonesia itu bangsa yang ramah dan memiliki rasa ketimuran yang bernilai tinggi. Tak heran, bila berjumpa dengan orang lain, saya selalu berkomunikasi dengan berprinsip salam, senyum, sapa, sopan dan santun.
Di lain pihak banyak turis manca negara merasa tertarik datang berwisata ke Indonesia karena disambut dengan ramah dan tamah oleh penduduk. Keramahtamahan itu membuat industri pariwisata dan perhotelan makin berkembang dan tak sedikit menghasilkan devisa bagi negara.
Bagaimana jadinya kalau bangsa Indonesia tidak ramah lagi? Tak ada lagi dijumpai orang yang menjamu tamu dengan berpedoman salam, senyum, sapa, sopan dan santun (5S)? Tak ada lagi bangsa lain mau datang ke Indonesia. Budaya Indonesia yang terkenal dengan nilai-nilai ketimuran yang menjunjung tinggi sopan santun, kini sudah luntur menjadi anarkis, suka tawuran, tak lagi mampu melihat perbedaan suku bangsa ras agama, sebagai unsur pemersatu dalam kebhinekaan. Apa jadinya bangsa Indonesia diasingkan dari bangsa lain hanya karena tidak ramah lagi?
Di kaki Gunung Lokon Tomohon, ada sebuah sekolah keramahtamahan yang baru saja diresmikan Senin yang lalu (2/9). Sekolah yang menerima siswa lulusan SLTA itu bernama Lokon Hotel School (LHS).


“Asal kata Hotel, dari kata bahasa Perancis Hostel, yang berarti menyediakan tempat istirahat bagi para tamu yang datang dari jauh untuk menginap dan melepas lelah. Kata Hostel terkait dengan kata Hospitality. Hospitality terkait dengan Hospital (Rumah Sakit), Hostel, dan Hotel. Apapun yang terkait dengan Hospitality, selalu mengedepankan sikap ramah tamah, sebagai sikap innerself seseorang. Ramah tamah sendiri muncul karena di dalam orang itu ada kebaikan hati. Tanpa ada kebaikan hati, mustahil orang bisa menjadi berkat bagi orang lain” ujar Pastor Jong MSC dalam homilinya saat memimpin upcara pemberkatan LHS.
Hadir dalam acara soft opening LHS siang itu, Kadis Pendidikan, Ibu Dolvien Kawur, Kadis Budpar Bp. Geraldus Mogi, Kapolsek Tomohon Tengah. Tampak hadir juga Dekot Tomohon, Bp. Andy Sengkey, Bp. Marthen Manoppo yang duduk bersama owner sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Lokon, Bp. Ronald Korompis juga memprakarsai berdirinya sekolah perhotelan dan pariwisata LHS yang pertama di Tomohon.
“Saya sangat bangga dan memberikan apresiasi tinggi kepada Keluarga Korompis Wewengkang yang memiliki komitmen tinggi dalam bidang pendidikan. Kehadiran Lokon Hotel School merupakan jawaban dan antisipasi nyata untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan terampil dalam mengelola sektor perhotelan dan pariwisata, sehingga anak-anak Tomohon dan Sulut bisa menjadi pemain dalam kompetisi global. Sebab, tantangan global di dunia pendidikan pariwisata bukan akan terjadi melainkan sudah ada di Kota Tomohon” kata Ibu Dolvien Kawur, Kepala Dinas Pendidikan dalam sambutannya sebelum memotong tumpeng tanda dimulai proses pembelajaran LHS.


Program yang ditawarkan kepada para mahasiswa ada 4 bidang yaitu, Room Division Program, Food & Beverage Service Program, Food Production Program dan Tourism Business Program. Program-program itu yang sekarang banyak dibutuhkan oleh industri pariwisata dan perhotelan, termasuk di dalamnya restoran-restoran.
“Setelah lulus dari LHS, setiap siswa bisa menjadi petugas front office, chef, bisa bisnis kuliner sendiri, bisa bekerja di hotel dan restoran dalam dan luar negeri. Tak hanya pandai tetapi yang utama adalah lulusan LHS menghasilkan tenaga yang siap diserap oleh dunia industri perhotelan dan pariwisata. Tapi jangan lupa dalam industri jasa itu kini, lebih memilih orang yang bukan pintar dalam ilmu tetapi yang mampu melayani dengan menunjukkan kebaikanhatinya. Ia harus mampu bersikap ramah” tegas Dr. Bambang Hermanto, Direktur Eksekutif LHS yang juga owner SHS (Surbaya Hotel School).
Mahasiswa Angkatan pertama LHS berjumlah 80 siswa dan tersebar ke empat bidang program yang dipilih dan perkuliahan akan diselesaikan dalam waktu 6 bulan. Penambahan waktu studi bisa terjadi jika yang bersangkutan diterima untuk training ke luar negeri.


“Lokon Hotel School hadir di Tomohon, dengan motto for a better future, untuk memajukan pendidikan bermutu di bidang perhotelan dan pariwisata, caranya dengan menyiapkan generasi muda yang siap bekerja dengan ketrampilan yang bermutu “ ujar Jimmy Wewengkang, Direktur Humas dan Umum LHS.
Soft Opening LHS dimeriahkan dengan penampilan Tarian Maengket, tarian daerah Minahasa dan paduan suara Unima Choir.

0 komentar:

Post a Comment